Pelatihan Motivasi, Perlu atau Tidak?

Akhir-akhir ini banyak yang menawarkan pelatihan-pelatihan tentang motivasi khususnya buat karyawan atau pegawai suatu instansi atau perusahaan. Biasanya yang mengadakan adalah event-event organizer yang mendatangkan motivator terkenal atau kadang pula sang motivator sendiri yang mengadakannnya di bawah manajemen/perusahaan mereka. Mereka menawarkan beberapa profit dengan mengikuti pelatihan mereka, karyawan jadi bersemangat, meningkatnya efektifitas dan efisiensi dalam pekerjaan, mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri karyawan/pegawai, meningkatkan peran individu dalam kelompok, dan lain-lain.
Bahkan, di salah satu tv swasta juga secara rutin menayangkan acara yang dikemas dalam bentuk reality show tentang motivasi yang dipandu oleh motivator terkenal Indonesia dengan host dari kalangan MC yang terkenal juga. Sebenarnya acara-acara pelatihan semacam ini sudah ada sejak dulu. Mungkin dulu perkembangan teknologi yang masih sederhana, jadi gaungnya hanya terkesan biasa-biasa saja. Sekarang dengan perkembangan teknologi yang canggih, mereka mampu mengemasnya sedemikian rupa sehingga terkesan acara-acara demikian bentul-betul dibutuhkan oleh setiap orang. Dan menurut saya, di Indonesia sudah mulai banyak bermunculan motivator-motivator lokal seperti layaknya motivator-motivator luar negeri. Dan dengan kreatif mereka menjadikannya sebagai profesi yang bisa diandalkan untuk dijadikan lahan bisnis. Sehingga terkesan bahwa rasanya tidak keren kalau kita tidak pernah mengikuti pelatihan semacam itu. Kita dianggap atau merasa kampungan kalau tidak pernah ikut acara demikian, apalagi jika acaranya dimentori motivator terkenal dan diadakan di hotel berbintang pula.
Apakah sejauh ini Anda perlu mengikuti acara demikian. Menurut saya perlu atau tidaknya Anda mengkuti acara demikian, yach! kembali kepada diri Anda masing-masing. Sepanjang tujuannya untuk menambah wawasan tidak ada salahnya Anda mengikutinya, apalagi jika itu merupakan program pengembangan pegawai oleh perusahaan Anda, dan pastinya jika perusahaan Anda yang mengadakannya sebagai program pengembangan pegawai perusahaan, pastinya gratis alias bukan Anda yang merogoh 'kocek' sendiri. Tapi apakah jika Anda mengikuti pelatihan-pelatihan seperti itu, akan membawa dampak pada diri Anda. Saya katakan sekali lagi, yah tergantung pada diri Anda lagi. Kalau Anda mau disiplin menerapkan apa yang Anda dapatkan selama pelatihan, insyaAllah pasti akan membawa perubahan.
Sekarang masalahnya adalah apakah semudah itu Anda mengubah karakter bawaan Anda, sifat, sikap dan kebiasaan-kebiasaan Anda yang sudah tertanam dalam diri Anda? Seperti kata orang-orang untuk mengubah tabiat seseorang tidak semudah membalikkan telapak tangan, bahkan guru SD saya pernah bilang lebih mudah memindahkan sebuah gunung daripada mengubah/memperbaiki sifat seseorang. Mungkin kalau Anda sudah mengikuti pelatihan-pelatihan motivasi, ada sedikit perubahan pada diri Anda, misalnya sebelumnya sangat susah untuk bangun lebih pagi, sekarang sudah bisa. Tapi seperti yang saya perhatikan, itu hanya sebentar saja paling dalam satu dua bulan sudah kembali lagi, seiring dengan hilangnya aura dan aroma pelatihan motivasi yang Anda ikuti. Yach! ujung-ujungnya sang motivator berucap, kami telah memberikan (teori) semuannya kepada Anda, sekarang tinggal Andalah yang bertanggungjawab pada diri Anda, Andalah yang harus mengaplikasikannya kedalam kehidupan Anda.
Saya pernah mengikuti pelatiah motivasi, dan pelatihan tersebut lumayan bermanfaat bagi saya, maksudnya saya mendapatkan pengetahuan baru yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya, dan...mereview kembali atas pengetahuan saya yang sudah terlupakan karena didapatkan waktu kuliah dulu. Pastinya, pada awalnya kita diajak dulu untuk berkenalan dengan istilah motivasi. Juga, di dalam pelatihan tersebut salah satunya dibahas tentang Teori Kebutuhan Maslow, lha! itu kahn yang pernah saya pelajari dulu dalam ilmu manajemen waktu kuliah dulu. Anda harus berubah! Anda harus berubah dari yang biasa saja menjadi luar biasa! Kata-kata itulah yang sering diteriakkan oleh sang motivator. Bahkan sering sang motivator memberikan atau menggambarkan orang-orang yang berhasil, misalnya Presiden Amerika Abraham Lincoln, yang sebelum jadi presiden senantiasa mengalami kegagalan dalam hidunya sebelum akhirnya jadi presiden. Atau kadang juga mereka, memutarkan cuplikan cuplikan video tentang motivasi. Salah satunya cupilkan film 'Man of Honour, seorang marinir Amerika yang memiliki kepribadian yang kuat yang berjuang agar keputusan kesatuannya yang ingin mendisersinya tidak disahkan, dia menunjukkan meskipun dengan kaki yang patah dia tetap bisa tampil seperti marinir normal lainnya bahkan lebih baik. Katanya sich film ini diangkat dari kisah nyata. Tapi saya perlu ingatkan! sangat jarang ada film kisah nyata yang difilmkan (apalagi produksi hollywood) benar-benar digambarkan seperti kenyataaannya, pasti banyaklah bumbu tambahan agar film tersebut menarik minat penonton. Dan biasanya, di akhir acara/program kita diajak untuk merenung dan membayangkan masa lalu kita, dan ini dikemas dengan apik yang diiringi instrumen musik, yang benar-benar membawa suasana syahdu. Kurang lebih begitulah gambaran pelatihan yang pernah saya ikuti.
Saya merasa pelatihan motivasi hanyalah satu dari sekian banyak faktor yang bisa mengacu motivasi Anda, dan bukan hanya dari dalam diri Anda sendiri, dari luar diri Andapun bisa menjadi faktor penentu seperti lingkungan keluarga, lingkungan kantor, atau kepemimpinan dalam suatu perusahaan atau bahkan sikap bawahan Anda sendiri kadang bisa menjadi faktor yang memompa semangat Anda. Di lingkungan kantor, kenapa kita atau pimpinan kita tidak mencoba untuk membangun atau mempertahan suasana yang kondunsif, misalkan meskipun sepele, senantiasalah menunjukkan raut wajah yang ceria meskipun suasana hati yang tidak senang karena adanya masalah keluarga. Sebagai pimpinan, Anda perlu menunjukkan perlakuan yang sama dan proporsional terhadap setiap karyawan dan bagian, memberikan sanksi yang tegas terhadap karyawan yang indisipliner sebaliknya memberi reward bagi karyawan yang berprsestasi, tidak melakukan pembiaran atau mendiamkan dalam jangka waktu yang lama terhadap adanya sistem yang tidak berjalan, pandai membaca situasi atas menurunnya kondunsifitas dalam perusahaan. Ada satu hal yang sering terabaikan yang sering terjadi yang bisa pula merusak motivasi, misalkan pimpinan sering komplain terhadap karyawan yang sering datang telat ke kantor, akan tetapi di lain pihak pimpinan malah membiarkan saja seorang karyawan yang tidak menjalankan kewajibannnya seceara komprehensif. Sering juga terjadi adalah pendelegasian tugas yang tidak semestinya dari karyawan senior ke karyawan junior dengan alasan minta tolong. Pimpinan atau perusahaan harus pandai membaca situasi seperti ini, karena hal-hal seperti ini bisa merusak budaya perusahaan. Masih terkait dengan lingkungan kantor, dan ini adalah pengalaman teman saya, lokasi/tempat parkir bisa jadi sarana yang memotivasi untuk datang cepat ke kantor, jika ingin mendapatkan tempat parikir,  dia harus datang ke kantor lebih awal. Atau malah sebaliknya, bisa menjadikan terlambat ke kantor, maksudnya yang bersangkutan kadang datang terlambat ke kantor karena menunggu karyawan shift malam pulang dulu yang artinya banyak space parkir yang kosong. Saya menganggap ini bukanlah faktor eksternal yang mendalam, ini hanya persoalan teknis belaka. Saya yakin di kantor Anda tidaklah demikian adanya.
Lingkungan keluarga juga turut berperan dalam membangun motivasi kita. Pasti akan sangat berbeda, ketika Anda pulang dari kantor, Anda disambut oleh istri dengan penuh senyuman dan wajah yang ceria dan sebaliknya disambut oleh istri Anda dengan wajah yang cemberut? Pasti pula hilanglah penat Anda ketika sesampai di rumah Anda disambut dengan anak-anak Anda yang manis, benar bukan? Sebenarnya terdapat hubungan yang berbanding lurus antara lingkungan kantor dan rumah/keluarga, ketika lingkungan tempat kerja Anda benar-benar nyaman saya yakin itu dimulai dari lingkungan keluarga yang menyenangkan, tapi sayangnya tidak semua karyawan mengalami hal yang sama, selalu saja ada masalah dalam hidup mereka, kalau bukan di kantor ya di rumah atau sebaliknya. Yah, sebenarnya kita harus pandai-pandai membawa diri kita, usahakan jangan membawa masalah rumah/pribadi ke perkerjaan, begitupun pula sebaliknya jangan membawa masalah-masalah pada pekerjaan kita dalam lingkup kehidupan pribadi kita (keluarga), meskipun hal itu sangat sulit dikarenakan seringkali menyangkut masalah hati, dan tentu saja sangatlah susah untuk disembunyikan. Dan jika sudah menyangkut dengan masalah hati, kekalutan hati, kegundahan hati, sebaiknya harus segera diobati dan obat yang paling mujarab adalah berserah diri ke Allah, SWT. Maka faktor berserah diri (Faktor Iman) adalah faktor yang juga sangat penting dalam membangun motivasi kita, ingat dan yakinlah semua yang terjadi di dunia ini pasti Allah jualah yang mengaturnya. Jangan sampai karena faktor kesibukan kita, ibadah kita terganggu. Ingatlah kata-kata mutiara yang sering diungkapkan di facebook atau twitter, dan lain-lain bahwa untuk mengejar kebahagiaan duniamu, maka kejarlah dulu kebahagiaan akhiratmu. Yah, kembali kepada diri kita sendiri lagi jika menyangkut soal keyakinan. Sering saya menjumpai teman-teman mengeluh yang mengatakan 'saya sudah beribadah dan berdoa sepanjang waktu, salat wajib tidak pernah terlewatkan, sering salat duha sebelum ke kantor' tapi kok masalah pada pekerjaan saya masih sering terjadi. Mohon maaf, kalau hal itu saya tidak bisa menilai, faktor itu mungkin anda bisa komunikasikan ke ustadz/ustadzah atau pemuka agama Anda. Mungkin saja Anda harus menilai atau melihatnya dari sudut pandang yang lain.
Akhirnya, saya yakin masih banyak hal-hal yang bisa membangkitkan motivasi Anda, bagi Anda yang masih belum menikah, membahagiakan orang tua, bisa menjadi motivasi Anda, dan lain-lain.  Okey! sampai di sini saja dulu tulisan saya kali ini, kesimpulannya adalah keputusan ada di tangan Anda, pengaruh atau efek pelatihan motivasi mungkin berbeda-beda bagi setiap orang, ada yang benar-benar berubah dan ada yang biasa-biasa saja. Saran saya selama pelatihan itu diadakan atau diprogramkan oleh perusahaan Anda, maka silahkan Anda mengikutinya karena itu gratis, he..he..he! Semoga bermanfaat dan salam prestasi. Wassalam (@Mksr#01012014)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama